Sesaat

Dari kejauhan, terdengar suara hentakan kaki yang serentak dengan jumlah yang banyak. Mereka adalah para anggota paskibra yang sedang berlatih untuk mempersiapkan penampilan untuk upacara besok. Mereka berlatih dengan giat dari pagi. Tak terasa, matahari sudh tepat berada lurus di atas kepala. Para pasukan yang berlatih dari pagi mengeluh lapar dan sepakat iuran untuk membeli makanan.
Uang sudah terkumpul, makanan akan dibeli oleh dua lelaki menggunakan sepeda motor.

Tokonya lumayan jauh dari sekolah, sekitar 4 km. Sampai di sana, pesanan dibuat dengan waktu yang cukup lama. Salah seorang dari lelaki tersebut bernama wafun. Ia memiliki teman(h) yang cukup dekat, tetapi selama ini hanya berinteraksi di media sosial saja. Ia mengabarkan kepada temannya itu mengenai lokasinya saat ini. "Wah, kayanya enak tuh buryamnya" ujar teman Wafun sambil bersenda gurau. Mendengar temannya berbicara seperti itu, Wafun berniat untuk melebihkan satu porsi untuk temannya itu. 

Pesanan sudah siap, kedua lelaki itu bersiap untuk mengantarkannya ke sekolah. Tetapi Wafun melancarkan niatnya tersebut untuk mengantar makanan ke temannya terlebih dahulu. Rumah teman Wafun cukup jauh, bisa dihitung 10 km dari kota mereka. Wafun berpikir sejenak dan akhirnya tekadnya bulat untuk tetap mengantarkan makanan tersebut ke rumah temannya. Ia melaju sekencang mungkin demi mengejar waktu agar tak terpakai begitu lama, mengingat temannya di sekolah yang sudah lapar. 

Tak terasa berjalan jauh, dengan kecepatan motor yang cukup tinggi. Mereka sampai di rumah teman Wafun dengan waktu yang tak begitu lama, Wafun menelepon temannya tersebut dan mengatakan ia sudah ada di depan rumah. Teman Wafun syok, melihat Wafun yang benar-benar sampai di sana. Saat keluar dari rumahnya, dia hanya bisa mengambil makanan tersebut dengan wajah merah merona. Wafun sangat ingin untuk turun dan lebih lama di sana, tetapi waktu tak memberi banyak kesempatan. Wafun hanya dapat berbicara dari atas motor dan meminta temannya untuk menyampaikan salamnya kepada ibun karena tak sempat berjumpa. Itu pertama kalinya mereka bertemu. Tetapi sayang sekali harus dikejar oleh waktu. Wafun pamit dan langsung melesat ke sekolahnya, ia terlihat bahagia dengan semangat yang semakin membara. Namun diiringi umur yang tak lagi lama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH PASKIBRAKA

Evaluasi